1.
Lereng tambang
Ketidakstabilan
lereng tambang dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain : geometri lereng,
kekuatan massa batuan lereng, struktur
batuan, air tanah, beban luar dan tegangan insitu. Factor-faktor tersebut dapat
juga dipergunakan untuk mengenali tanda-tanda suatu potensi kelongsoran lereng.
a.
Geometri lereng
Penentuan geometri lereng tambang mempertimbangkan factor keamanan dan
nilai keekonomian. Pada kondisi batuan yang sama, semakin besar kemiringan dan
tinggi suatu lereng maka kemantapannya semakin kecil. Pembentukan lereng yang
landau akan memerlukan biaya tinggi dalam hal pengupasan batuan penutup,
meskipun lereng tersebut lebih stabil.
b.
Kekuatan massa batuan
Kekuatan massa
batuan pembentuk lereng sangat berpengaruh terhadap kestabilan lereng yang
dinyatakan dengan kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi (c) dan sudut
geser dalam (phi), semakin besar kekuatan massa batuan, maka lereng tambang
akan semakin stabil.
c.
Struktur batuan
Struktur batuan
yang sangat mempengaruhi ketidakstabilan lereng adalah bidang-bidang sesar,
pelapisan, dan rekahan. Struktur batuan tersebut merupakan bidang lemah
(diskontinuitas) dan juga sebagai zona rembesan air, sehingga batuan lebih
mudah longsor.
d.
Air tanah
Pengaruh air
tanah terhadap kestabilan lereng terletak pada adanya tekanan air pori yang
akan mengurangi kekuatan geser, dan juga kandungan air tanah meningkatkan berat
batuan yang akan menjadi beban terhadap lereng.
e.
Beban luar
Beban luar yang dapat
mempengaryuhi ketidakstabilan lereng antara lain :
·
Beban dinamik, beban alat berat yang bekerja di sekitar
lereng, getaran dari akibat peledekan dan gempa bumi.
·
Beban static yaitu berupa beban
bangunan/infrastruktur, koam, dll
f.
Tegangan insitu
Pada tambang
terbuka yang sangat dalam atau mempunyai lereng tambang sangat tinggi, maka
tegangan (stress) insitu dapat menyebabkan ketidakstabilan lereng.
2.
Lereng timbunan
Pada lereng timbunan batuan
penutup yang merupakan tumpukan batuan pecah (broken rocks), bentuk longsoran
yang mungkin terjadi adalah mendekati circular failure atau sering juga
disebut longsoran busur.
Factor-faktor yang mempengaruhi
ketidakstabilan lereng timbunan adalah
· Beban dinamik peralatan.
· Material penyusun timbunan
· Geometri lereng
· Air permukaan, dan air tanah
· Fondasi timbunan
(tapak yang tidak stabil berupa jenis lumpur)
· Laju dan jenis penimbunan (tingkat kelajuan
timbunan yang tinggi mengakibtkan ketidakstabilan lereng timbunan).
0 komentar:
Post a Comment