Tuesday 21 June 2016

Factor - Faktor yang Mempengaruhi Ketidakstabilan Lereng


1.      Lereng tambang

Ketidakstabilan lereng tambang dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain : geometri lereng, kekuatan massa  batuan lereng, struktur batuan, air tanah, beban luar dan tegangan insitu. Factor-faktor tersebut dapat juga dipergunakan untuk mengenali tanda-tanda suatu potensi kelongsoran lereng.

a.      Geometri lereng

Penentuan geometri lereng tambang mempertimbangkan factor keamanan dan nilai keekonomian. Pada kondisi batuan yang sama, semakin besar kemiringan dan tinggi suatu lereng maka kemantapannya semakin kecil. Pembentukan lereng yang landau akan memerlukan biaya tinggi dalam hal pengupasan batuan penutup, meskipun lereng tersebut lebih stabil.


b.      Kekuatan massa batuan

Kekuatan massa batuan pembentuk lereng sangat berpengaruh terhadap kestabilan lereng yang dinyatakan dengan kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi (c) dan sudut geser dalam (phi), semakin besar kekuatan massa batuan, maka lereng tambang akan semakin stabil.

c.       Struktur batuan

Struktur batuan yang sangat mempengaruhi ketidakstabilan lereng adalah bidang-bidang sesar, pelapisan, dan rekahan. Struktur batuan tersebut merupakan bidang lemah (diskontinuitas) dan juga sebagai zona rembesan air, sehingga batuan lebih mudah longsor.

d.      Air tanah

Pengaruh air tanah terhadap kestabilan lereng terletak pada adanya tekanan air pori yang akan mengurangi kekuatan geser, dan juga kandungan air tanah meningkatkan berat batuan yang akan menjadi beban terhadap lereng.

e.       Beban luar

Beban luar yang dapat mempengaryuhi ketidakstabilan lereng antara lain :
·         Beban dinamik, beban alat berat yang bekerja di sekitar lereng, getaran dari akibat peledekan dan gempa bumi.
·         Beban static yaitu berupa beban bangunan/infrastruktur, koam, dll

f.        Tegangan insitu

Pada tambang terbuka yang sangat dalam atau mempunyai lereng tambang sangat tinggi, maka tegangan (stress) insitu dapat menyebabkan ketidakstabilan lereng.

2.      Lereng timbunan

Pada lereng timbunan batuan penutup yang merupakan tumpukan batuan pecah (broken rocks), bentuk longsoran yang mungkin terjadi adalah mendekati circular failure atau sering juga disebut longsoran busur.
Factor-faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan lereng timbunan adalah
·                         Beban dinamik peralatan.
·                          Material penyusun timbunan
·                          Geometri lereng
·                         Air permukaan, dan air tanah
·                          Fondasi timbunan  (tapak yang tidak stabil berupa jenis lumpur)
·                          Laju dan jenis penimbunan (tingkat kelajuan timbunan yang tinggi mengakibtkan                                  ketidakstabilan lereng timbunan).

0 komentar:

Post a Comment